Profil Desa Ringinanom

Ketahui informasi secara rinci Desa Ringinanom mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ringinanom

Tentang Kami

Jelajahi Desa Ringinanom, Tempuran, sebuah lumbung padi yang subur di tepi Sungai Progo. Kenali potensinya sebagai habitat asli Ikan Beong dan pusat kuliner legendaris khas Kabupaten Magelang.

  • Lokasi Prima di Tepian Sungai Progo

    Berada di kawasan pertemuan sungai yang sangat subur, menjadikan Desa Ringinanom sebagai salah satu lumbung padi utama di Kabupaten Magelang dengan sistem irigasi yang andal.

  • Habitat Asli Ikan Beong Khas Magelang

    Aliran Sungai Progo yang melintasi desa merupakan habitat alami Ikan Beong, yang menjadi ikon utama sektor perikanan dan pilar kuliner khas Kecamatan Tempuran.

  • Ekonomi Ganda Berbasis Pertanian dan Perikanan

    Perekonomian desa ditopang secara seimbang oleh dua sektor kuat yang saling melengkapi, yaitu pertanian padi skala besar dan perikanan air tawar tradisional yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

XM Broker

Di tepian Sungai Progo yang alirannya sarat akan kesuburan, Desa Ringinanom di Kecamatan Tempuran hadir sebagai manifestasi dari kemakmuran alam. Desa ini tidak hanya dikenal sebagai lumbung padi yang vital bagi Kabupaten Magelang, tetapi juga sebagai `surga` bagi Ikan Beong, satwa air endemik yang telah menjadi ikon kuliner dan kebanggaan masyarakat setempat. Ringinanom merupakan etalase dari kehidupan agraris-mina yang harmonis, di mana denyut kehidupan warganya berjalan selaras dengan ritme sawah dan sungai.

Lumbung Pangan di Dataran Aluvial yang Subur

Fungsi utama dan yang paling mendasar dari Desa Ringinanom ialah sebagai salah satu pusat produksi padi utama di Kabupaten Magelang. Berada di dataran aluvial yang terbentuk dari endapan vulkanik subur yang dibawa oleh aliran Sungai Progo dan Elo, desa ini memiliki hamparan sawah yang sangat luas dan produktif. Didukung oleh sistem irigasi teknis yang mengalir sepanjang tahun, para petani di Ringinanom mampu melakukan panen padi lebih dari dua kali setahun dengan hasil yang melimpah.Aktivitas pertanian menjadi tulang punggung utama yang membentuk struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Keberhasilan dalam menjaga produktivitas padi menjadikan desa ini sebagai salah satu pilar utama dalam program ketahanan pangan daerah. Pemandangan hamparan sawah hijau yang membentang luas menjadi ciri khas lanskap Desa Ringinanom.

Ikan Beong: Ikon Perikanan dan Kuliner Khas Tempuran

Keunikan yang membedakan Ringinanom dari desa agraris lainnya ialah kekayaan hayati sungainya, khususnya Ikan Beong (Mystus nemurus). Ikan sejenis lele dengan daging yang gurih dan sedikit lemak ini merupakan ikan endemik yang mendiami aliran deras Sungai Progo. Desa Ringinanom, yang berada persis di tepiannya, menjadi salah satu basis utama bagi para nelayan sungai tradisional untuk mencari ikan primadona ini.Keberadaan Ikan Beong telah melahirkan sebuah ikon kuliner legendaris yang dikenal di seluruh Magelang bahkan Jawa Tengah, yaitu Mangut Beong. Masakan berkuah santan pedas dengan aroma rempah yang kuat ini menjadi menu andalan yang diburu para pencinta kuliner. Fenomena ini memicu tumbuhnya warung-warung makan spesialis Mangut Beong di sepanjang jalur Tempuran, di mana pasokan ikan utamanya berasal dari para nelayan di Desa Ringinanom. Dengan demikian, Ikan Beong tidak hanya bernilai ekologis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan budaya yang sangat tinggi bagi desa.

Letak Geografis di Jantung Pertemuan Sungai

Kecamatan Tempuran sendiri berasal dari kata tempuran yang berarti pertemuan dua sungai. Desa Ringinanom berlokasi sangat strategis di jantung kawasan ini, berada persis di sepanjang bantaran Sungai Progo dan tidak jauh dari titik pertemuannya dengan Sungai Elo.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Ringinanom ialah 3,58 kilometer persegi (3.58km2). Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian sawah dan permukiman yang menyebar mengikuti alur sungai. Lokasi geografis inilah yang menjadi anugerah terbesar, memberikan kesuburan tanah untuk pertanian sekaligus habitat ideal untuk perikanan.Adapun batas-batas administratif Desa Ringinanom adalah sebagai berikut:

  • Berbatasan dengan Desa Tempurejo.

  • Berbatasan dengan Desa Prajeksari.

  • Berbatasan dengan Sungai Progo.

  • Berbatasan dengan Desa Sidoagung.

Demografi Masyarakat Petani-Nelayan

Menurut data publikasi "Kecamatan Tempuran dalam Angka 2025", Desa Ringinanom dihuni oleh 5.980 jiwa. Dengan luas wilayahnya, maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.670 jiwa per kilometer persegi, mencerminkan karakteristik desa agraris yang luas dan tidak terlalu padat.Mayoritas mutlak penduduk Desa Ringinanom berprofesi sebagai petani dan nelayan sungai. Kehidupan mereka sangat terikat dengan siklus alam. Semangat gotong royong dan ikatan komunal sangat kuat, terwujud dalam tradisi kerja bakti di sawah maupun dalam solidaritas antar sesama nelayan. Pengetahuan tentang cara bertani yang baik dan teknik menangkap ikan di sungai deras diwariskan secara turun-temurun, menjadi kearifan lokal yang tak ternilai.

Perekonomian Berbasis Sumber Daya Alam Lokal

Perekonomian Desa Ringinanom merupakan contoh sempurna dari pemanfaatan sumber daya alam lokal secara berkelanjutan. Roda ekonomi desa ini digerakkan oleh dua sektor utama. Pertama, sektor pertanian, di mana hasil panen padi dijual ke berbagai pasar regional, menjadi sumber pendapatan utama yang stabil. Kedua, sektor perikanan, yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Para nelayan menjual hasil tangkapan Ikan Beong kepada para pengepul atau langsung ke pemilik warung makan dengan harga premium."Hidup kami di sini ya dari sawah dan sungai. Kalau musim panen padi, kami fokus ke sawah. Di luar itu, banyak bapak-bapak yang mencari Beong di Progo. Ikannya sekarang terkenal, jadi banyak warung yang butuh pasokan," ungkap seorang tokoh masyarakat Ringinanom. Sinergi antara pertanian dan perikanan ini menciptakan sebuah model ekonomi desa yang tangguh dan mandiri.

Infrastruktur Pendukung Kehidupan Agraris dan Mina

Infrastruktur di Desa Ringinanom dibangun untuk menopang dua pilar ekonominya. Jaringan irigasi yang terawat baik merupakan infrastruktur paling krusial untuk menjamin keberhasilan panen. Jalan usaha tani juga terus ditingkatkan untuk mempermudah akses traktor dan pengangkutan gabah. Untuk menunjang aktivitas perikanan, terdapat beberapa titik pendaratan perahu sederhana di sepanjang tepi sungai.Fasilitas publik dasar seperti sekolah, masjid dan balai desa menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pemerintahan. Balai desa berperan penting sebagai tempat koordinasi kelompok tani dan nelayan, serta pusat penyuluhan dari dinas terkait untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

Penutup

Desa Ringinanom adalah potret ideal dari sebuah desa yang hidup harmonis dengan alam dan memetik kemakmuran darinya. Dengan fondasi pertanian padi yang kokoh dan keunggulan unik di sektor perikanan Ikan Beong, desa ini memiliki identitas yang kuat dan potensi ekonomi yang besar. Tantangan ke depan ialah menjaga kelestarian ekosistem Sungai Progo untuk memastikan populasi Ikan Beong tetap lestari, serta melakukan regenerasi petani dan nelayan. Dengan pengelolaan yang bijak, Desa Ringinanom akan terus menjadi lumbung pangan dan surga kuliner kebanggaan Kabupaten Magelang.